Para hacker menggunakan keahliannya dalam hal komputer untuk melihat,
menemukan dan memperbaiki kelemahan sistem keamanan dalam sebuah sistem
komputer ataupun dalam sebuah software. Namun, bagaimanakah cara
seorang Hacker mampu menembus sistem suatu website ?
IP Spoofing
IP Spoofing juga dikenal sebagai Source Address Spoofing, yaitu
pemalsuan alamat IP attacker sehingga sasaran menganggap alamat IP
attacker adalah alamat IP dari host di dalam network bukan dari luar
network. Misalkan attacker mempunyai IP address type A 66.25.xx.xx
ketika attacker melakukan serangan jenis ini maka Network yang diserang
akan menganggap IP attacker adalah bagian dari Networknya misal
192.xx.xx.xx yaitu IP type C. IP Spoofing terjadi ketika seorang
attacker ‘mengakali’ packet routing untuk mengubah arah dari data atau
transmisi ke tujuan yang berbeda. Packet untuk routing biasanya di
transmisikan secara transparan dan jelas sehingga membuat attacker
dengan mudah untuk memodifikasi asal data ataupun tujuan dari data.
Teknik ini bukan hanya dipakai oleh attacker tetapi juga dipakai oleh
para security profesional untuk men tracing identitas dari para
attacker.
FTP Attack
Salah satu serangan yang dilakukan terhadap File
Transfer Protocol adalah serangan buffer overflow yang diakibatkan oleh
malformed command. tujuan menyerang FTP server ini rata-rata adalah
untuk mendapatkan command shell ataupun untuk melakukan Denial Of
Service. Serangan Denial Of Service akhirnya dapat menyebabkan seorang
user atau attacker untuk mengambil resource didalam network tanpa adanya
autorisasi, sedangkan command shell dapat membuat seorang attacker
mendapatkan akses ke sistem server dan file-file data yang akhirnya
seorang attacker bisa membuat anonymous root-acces yang mempunyai hak
penuh terhadap system bahkan network yang diserang.Sebagai contoh adalah
FTP server yang populer di keluarga UNIX yaitu WU-FTPD yang selalu di
upgrade dua kali dalam sehari untuk memperbaiki kondisi yang mengizinkan
terjadinya bufferoverflow Mengexploitasi FTP juga berguna untuk
mengetahui password yang terdapat dalam sistem, FTP Bounce attack
(menggunakan server ftp orang lain untuk melakukan serangan), dan
mengetahui atau mensniff informasi yang berada dalam sistem.
Unix Finger Exploits
Pada masa awal internet, Unix OS finger utility
digunakan secara efficient untuk men sharing informasi diantara
pengguna. Karena permintaan informasi terhadap informasi finger ini
tidak menyalahkan peraturan, kebanyakan system Administrator
meninggalkan utility ini (finger) dengan keamanan yang sangat minim,
bahkan tanpa kemanan sama sekali. Bagi seorang attacker utility ini
sangat berharga untuk melakukan informasi tentang footprinting, termasuk
nama login dan informasi contact. Utility ini juga menyediakan
keterangan yang sangat baik tentang aktivitas user didalam sistem,
berapa lama user berada dalam sistem dan seberapa jauh user merawat
sistem. Informasi yang dihasilkan dari finger ini dapat meminimalisasi
usaha kracker dalam menembus sebuah sistem. Keterangan pribadi tentang
user yang dimunculkan oleh finger daemon ini sudah cukup bagi seorang
atacker untuk melakukan social engineering dengan menggunakan social
skillnya untuk memanfaatkan user agar ‘memberitahu’ password dan kode
akses terhadap system.
Flooding & Broadcasting
Seorang attacker bisa mengurangi kecepatan network
dan host-host yang berada di dalamnya secara significant dengan cara
terus melakukan request/permintaan terhadap suatu informasi dari sever
yang bisa menangani serangan classic Denial Of Service(Dos), mengirim
request ke satu port secara berlebihan dinamakan flooding, kadang hal
ini juga disebut spraying. Ketika permintaan flood ini dikirim ke semua
station yang berada dalam network serangan ini dinamakn broadcasting.
Tujuan dari kedua serangan ini adalah sama yaitu membuat network
resource yang menyediakan informasi menjadi lemah dan akhirnya menyerah.
Serangan dengan cara Flooding bergantung kepada dua faktor yaitu:
ukuran dan/atau volume (size and/or volume). Seorang attacker dapat
menyebabkan Denial Of Service dengan cara melempar file berkapasitas
besar atau volume yang besar dari paket yang kecil kepada sebuah system.
Dalam keadaan seperti itu network server akan menghadapi kemacetan:
terlalu banyak informasi yang diminta dan tidak cukup power untuk
mendorong data agar berjalan. Pada dasarnya paket yang besar membutuhkan
kapasitas proses yang besar pula, tetapi secara tidak normal paket yang
kecil dan sama dalam volume yang besar akan menghabiskan resource
secara percuma, dan mengakibatkan kemacetan.
Fragmented Packets Attacks
Data-data internet yang di transmisikan melalui
TCP/IP bisa dibagi lagi ke dalam paket-paket yang hanya mengandung paket
pertama yang isinya berupa informasi bagian utama( kepala) dari TCP.
Beberapa firewall akan mengizinkan untuk memroses bagian dari
paket-paket yang tidak mengandung informasi alamat asal pada paket
pertamanya, hal ini akan mengakibatkan beberapa type system menjadi
crash. Contohnya, server NT akan menjadi crash jika paket-paket yang
dipecah(fragmented packet) cukup untuk menulis ulang informasi paket
pertama dari suatu protokol.
Email Exploits
Peng-exploitasian e-mail terjadi dalam lima bentuk
yaitu: mail floods, manipulasi perintah (command manipulation), serangan
tingkat transportasi(transport level attack), memasukkan berbagai macam
kode (malicious code inserting) dan social engineering(memanfaatkan
sosialisasi secara fisik). Penyerangan email bisa membuat system menjadi
crash, membuka dan menulis ulang bahkan mengeksekusi file-file aplikasi
atau juga membuat akses ke fungsi fungsi perintah (command function).
DNS dan BIND Vulnerabilities
Berita baru-baru ini tentang kerawanan
(vulnerabilities) tentang aplikasi Barkeley Internet Name Domain (BIND)
dalam berbagai versi mengilustrasikan kerapuhan dari Domain Name System
(DNS), yaitu krisis yang diarahkan pada operasi dasar dari Internet
(basic internet operation).
Password Attack
Password merupakan sesuatu yang umum jika kita
bicara tentang kemanan. Kadang seorang user tidak perduli dengan nomor
pin yang mereka miliki, seperti bertransaksi online di warnet, bahkan
bertransaksi online dirumah pun sangat berbahaya jika tidak dilengkapi
dengan software security seperti SSL dan PGP. Password adalah salah satu
prosedur kemanan yang sangat sulit untuk diserang, seorang attacker
mungkin saja mempunyai banyak tools (secara teknik maupun dalam
kehidupan sosial) hanya untuk membuka sesuatu yang dilindungi oleh
password.Ketika seorang attacker berhasil mendapatkan password yang
dimiliki oleh seorang user, maka ia akan mempunyai kekuasaan yang sama
dengan user tersebut. Melatih karyawan/user agar tetap waspada dalam
menjaga passwordnya dari social engineering setidaknya dapat
meminimalisir risiko, selain berjaga-jaga dari praktek social enginering
organisasi pun harus mewaspadai hal ini dengan cara teknikal.
Kebanyakan serangan yang dilakukan terhadap password adalah menebak
(guessing), brute force, kracking dan sniffing.
Proxy Server Attack
Salah satu fungsi Proxy server adalah untuk
mempercepat waktu response dengan cara menyatukan proses dari beberapa
host dalam suatu trusted network. Dalam kebanyakan kasus, tiap host
mempunyai kekuasan untuk membaca dan menulis (read/write) yang berarti
apa yang bisa saya lakukan dalam sistem saya akan bisa juga saya lakukan
dalam system anda dan sebaliknya.
Remote Command Processing Attack
Trusted Relationship antara dua atau lebih host
menyediakan fasilitas pertukaran informasi dan resource sharing. Sama
halnya dengan proxy server, trusted relationship memberikan kepada semua
anggota network kekuasaan akses yang sama di satu dan lain system
(dalam network).Attacker akan menyerang server yang merupakan anggota
dari trusted system. Sama seperti kerawanan pada proxy server, ketika
akses diterima, seorang attacker akan mempunyai kemampuan mengeksekusi
perintah dan mengkases data yang tersedia bagi user lainnya.
Remote File System Attack
Protocol-protokol untuk tranportasi data –tulang
punggung dari internet— adalah tingkat TCP (TCPLevel) yang mempunyai
kemampuan dengan mekanisme untuk baca/tulis (read/write) Antara network
dan host. Attacker bisa dengan mudah mendapatkan jejak informasi dari
mekanisme ini untuk mendapatkan akses ke direktori file.
Selective Program Insertions
Selective Program Insertions adalah serangan yang
dilakukan ketika attacker menaruh program-program penghancur, seperti
virus, worm dan trojan (mungkin istilah ini sudah anda kenal dengan baik
?) pada system sasaran. Program-program penghancur ini sering juga
disebut malware. Program-program ini mempunyai kemampuan untuk merusak
system, pemusnahan file, pencurian password sampai dengan membuka
backdoor.
Port Scanning
Melalui port scanning seorang attacker bisa melihat
fungsi dan cara bertahan sebuah system dari berbagai macam port. Seorang
atacker bisa mendapatkan akses kedalam sistem melalui port yang tidak
dilindungi. Sebaia contoh, scaning bisa digunakan untuk menentukan
dimana default SNMP string di buka untuk publik, yang artinya informasi
bisa di extract untuk digunakan dalam remote command attack.
TCP/IP
Sequence Stealing
Passive Port Listening and PacketInterception TCP/IP
Sequence Stealing, Passive Port Listening dan Packet Interception
berjalan untuk mengumpulkan informasi yang sensitif untuk mengkases
network. Tidak seperti serangan aktif maupun brute-force, serangan yang
menggunakan metoda ini mempunyai lebih banyak kualitas stealth-like.
HTTPD Attacks
Kerawanan yang terdapat dalam HTTPD ataupun
webserver ada lima macam: buffer overflows, httpd bypasses, cross
scripting, web code vulnerabilities, dan URL floods.HTTPD Buffer
Overflow bisa terjadi karena attacker menambahkan errors pada port yang
digunakan untuk web traffic dengan cara memasukan banyak carackter dan
string untuk menemukan tempat overflow yang sesuai. Ketika tempat untuk
overflow ditemukan, seorang attacker akan memasukkan string yang akan
menjadi perintah yang dapat dieksekusi. Bufer-overflow dapat memberikan
attacker akses ke command prompt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar